
Nothing is better than spending birthday holiday in the city we love the most! Tahun ini — sama seperti tahun-tahun sebelumnya — aku dan suami merayakan ulang tahunku yang ke-29 di Bali. Sedikit berbeda, karena kami nggak lagi ke Bali bertiga tapi berempat. Pertama kalinya Saladin terbang dan mendarat di Bali. Alhamdulillah, sukses tanpa drama dan tangis di udara meski ia sedang kolik yang nggak kunjung usai (baca ceritanya di sini).
Dari beberapa DM di Instagram — aku ingin rangkum sekilas aktivitas dan tempat tinggal kami selama di Bali. Selain untuk dokumentasi pribadi, siapa tau bermanfaat juga buat ngasih ide liburan ke Bali teman-teman yang membaca ya.
Where to Stay (for a family of 4 people)?
Karena kami berlibur selama 8 hari 7 malam, kami menginap di 2 hotel berbeda. Setiap tahunnya kami selalu pilih Batubelig dan Canggu, 2 lokasi favorit kami karena dekat dengan pantai, sunrise yang teduh, sunset yang indah, family & eco friendly, cukup hip tapi nggak sepadat Seminyak dan Petitenget.
Rencananya, 3 malam pertama kami (seharusnya) menginap di ZIN Hotels Canggu. Kami menyewa private pool villa menghadap ke sungai. Meski agak mahal, kami terlanjur jatuh cinta dengan arsitekturnya yang stylish, nyaman dan smart. Kecewanya, beberapa hari sebelumnya kami diinfo bahwa terjadi double-booking pada sistem ZIN Hotels. Beruntungnya, ZIN Hotels Canggu menawarkan kompensasi dengan menempatkan kami di salah satu villa premium mereka di daerah Berawa: ZIN Berawa Private Villa.

Sekarang, kami nggak hanya punya private pool, tapi juga dapur bersih, ruang makan dan day bed area. All are privately closed just for us!



Tim ZIN Hotels juga bahkan menyiapkan karangan bunga dan kue ulang tahun saat aku check-in. Terima kasih, ZIN! Really appreciate it!

Pada 4 malam berikutnya, kami menghabiskan hari di Astana Batubelig Villas. It is both comfortable and affordable for such location & services! Lokasinya tepat di Jalan Raya Batubelig, yaitu di tengah Seminyak, Petitenget dan Canggu. Pantai Batubelig-pun hanya 300m berjalan kaki.

Meski nggak seluas villa kami sebelumnya, jujur Astana Batubelig Villas ini punya segalanya, termasuk bath-up yang super gede, private pool dengan taman terbuka, kasur & sofa yang nyaman, serta meja makan dan dapur sendiri. Meski bukan hotel baru, tapi French arsitekturnya yang serba putih nggak bikin villa ini terasa usang.



Where to Eat (for Infants & Toddler)?
Warung Kolega: Lidah jawa kami bikin kami nggak pernah bisa move-on dari tempat ini. Selain dijamin halal, warteg unik ala nasi pedas Bali ini tempatnya luas, terang, bersih dan kids-friendly. Sejak bertahun-tahun lalu (saat warung mereka masih kecil di Petitenget), aku dan suami nggak pernah kelewatan makan siang di sini.

Lawar Kuwir Men Koko, Canggu: Semua pasti pernah kan ngerasain bosen dengan makanan sophisticated di restoran saat liburan panjang dan pengen makan local food yang bisa dikirim via Go-Food? Nah, ini dia jagoan kita! Nasi lawar umumnya memakai babi, tapi di sini menjual daging bebek yang lembut dan halal. Dengan Rp. 25.000, kita bisa makan dengan pemandangan hamparan sawah di Canggu.

Watercress Cafe, Batubelig: The all new Watercress Bali is amazing! Saat kami ke sana, mereka baru saja soft-re-opening. Pelayanan dan keramahan mereka (khususnya terhadap tamu lokal) juga sangat mengesankan. Kami dan anak-anak langsung merasa nyaman dibuatnya.
The newly re-opened Watercress Cafe, Batubelig, Bali
Milk & Madu Berawa, Canggu: Satu-satunya restoran di Canggu yang nggak pernah bikin bosan. Kami habiskan sarapan, makan siang dan makan malam di sini. Selain makanannya enak dan porsinya besar, anakku Sophia ikut seneng karena ada outdoor playground & crafring area yang seru. Saat kami di sana, kami sempat hadir dalam Easter Party event mereka. Definitely a place you want to visit!
Outdoor playground area at Milk & Madu, Canggu Arts & Crafts Center at Milk & Madu, Canggu
Folk Pool & Garden, Ubud: Memang agak PR sih karena lokasinya jauh di Ubud. Tapi kalo inget rasa makanannya, pengennya sih tiap hari ke sini. From the creator of Bisma 8 Hotel, Folk dilengkapi dengan kolam renang yang luas dengan suasana yang family-friendly. Meski tempatnya unik, highlight-nya justru bukan pada ambience, tapi pada masakannya yang dahsyat. Kami nggak berharap akan seenak itu. Will return next time!
Beautiful & tasty foods at Folk Pool & Garden, Ubud Large family friendly pool at Folk Pool & Garden, Ubud
Mano Beach House Bali: A very humble beach club (with kids friendly pool) di Seminyak yang nggak berisik dan tanpa asap rokok. Mininum payment juga nggak mahal, mulai dari Rp. 100.000 per orang. Lokasinya menghadap pantai Seminyak yang berpasir putih luas dengan sunset yang memikat.
Sunset at Mano Beach Club Mano Beach Club, Seminyak
The Lawn, Canggu: Salah satu tempat favorit kami karena sunsetnya yang indah, area non-smoking-nya yang luas, dan pelayanannya yang ramah terhadap keluarga. Dulu saat pertama kali dibuka, tempat ini relatif sepi. Tapi sekarang ternyata hectic juga, khususnya pada jam sunset. Kami sempat nggak dapet tempat, padahal udah datang awal di sore hari.
Sunset at The Lawn Canggu The Lawn Canggu
Monsieur Spoon, Petitenget: Kalau yang ini udah pasti jagoannya croisant. Kami bisa takeaway atau Go-Food berkali-kali saat di Bali. Cabangnya ada banyak, tapi lokasinya di Petitenget menurut kami cukup nyaman dengan adanya sofa-sofa panjang dan seating area yang luas menghadap sawah.

What to Do for Moms (but Kids will still approve)?
Sukawati & Ubud Art Market: Berburu barang yang unik dan khas Bali di Sukawati dan Ubud Art Market selalu menyenangkan. Bagiku, Sukawati jauh lebih kids-friendly dibandingkan Ubud Art Market karena sepi dan teduh. Aku puas berjalan-jalan, berkeliling, sambil membawa pulang baju-baju tidur, kain sofa, lukisan, dan oleh-oleh lainnya. Emang sepi? Surprisingly, iya! Mungkin karena sudah tergerus dengan kompetisi pusat oleh-oleh seperti Krisna di pusat kota. Tapi bagi kami, Sukawati dan Ubud Art Market jauh lebih berkualitas dan beragam. Masalah harga memang harus ditawar, jadi perlu extra effort kalo ke sini.
Brand new clothes from the Ubud Art Market. Looking nice, isn’t it? Sophia seneng banget menemaniku belanja di Sukawati Art Market
Selalu — tiap pulang dari berlibur di Bali selalu bikin kami balik lagi! Baru saja mendarat di Jakarta, kami udah hunting tiket lagi. Bahkan saat aku menuliskan cerita kami kembali, kamipun udah berandai-andai untuk kembali saat akhir tahun. Mahalnya tiket pesawat bikin gigit jari sih, tapi harus mulai menabung biar bisa melupakan sibuk dan penatnya Ibukota setiap hari. See you on our next Balimoon ya!
~ Salsabila Maharani