Keputusanku Untuk Tak Menyekolahkan Anak Terlalu Dini

Anak bermain

“Sophia udah sekolah?”
“Kenapa Sophia belum sekolah?”
“Kapan rencana masuk sekolah?”
Jawabannya, “Sophia akan sekolah pada umurnya (yang tepat) kelak.”

Awalnya, sebagai Ibu “milenial”, aku sangat tertarik untuk mengobservasi dan mengeksplorasi tumbuh kembang anak yang disekolahkan dini oleh orang tuanya. Jujur aku penasaran atas dampaknya. Katanya, bersekolah dapat meningkatkan kemampuan akademik dan sosialisasi anak dengan lingkungannya. Tapi setelah mendalaminya, apa sebenarnya manfaat menyekolahkan anak di usia dini? Tepatkah? Haruskah? Lalu kapan usia yang tepat untuk menyekolahkan anak?

Saat anakku memasuki usia 1 tahun, aku sempat mengikuti salah satu trial sekolah gabungan untuk anak-anak berusia 1-2 tahun. Di saat aku bersemangat mencoba, aku menyadari bahwa ada ability-gap yang besar antara anak usia 1 tahun vs 2 tahun. Saat itu, anakku masih tertatih-tatih untuk berjalan, hingga aktivitas yang diajarkan terasa sia-sia baginya. Teman-teman sekelasnya yang usianya hampir/sudah 2 tahun sibuk berlari, melompat dan bahkan bernyanyi.

Menemani anak bermain di sekolah

Merasa nggak pas menyekolahkan Sophia di usia 1 tahun, akupun mengikuti trial lain di salah satu sekolah lain. Kali ini tapi bukan untuk anakku, melainkan untukku. Aku menyerap berbagai ilmu yang mereka tawarkan di sekolah-sekolah tersebut. Setelah dirasa cukup, aku mengaplikasikan hal-hal yang diajarkan ke rumah. Mulai dari bernyanyi, bermain alat-alat sensory dan melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat menstimulasi perkembangan anak, misalnya: membaca buku, bermain warna dan bentuk, serta menghafal angka dan huruf.

Menemani anak bermain gym ball

Infant bermain di day care

Akhirnya aku sadar — sebagai full time mother, aku dapat melakukan segala sesuatunya di rumah. Aku juga cukup yakin bahwa perkembangan Sophia saat ini nggak jauh berbeda dengan anak-anak yang sudah lebih dulu bersekolah. Selain menghemat biaya, aku merasa menstimulasi kecerdasan anak sebenarnya dapat dilakukan di manapun. Aku justru ingin mengurangi tingkat stress yang ditanam pada bayi-bayi (dari orang tua milenial) akibat memberi pelajaran yang cukup berat di usia bermainnya.

Aku membiarkan anakku memilih waktunya sendiri untuk mulai bersekolah. Aku yakin, akan ada waktunya anakku akan sangat terbuka dalam menerima segala pembelajaran dari sekolah dan siap untuk menghadapi pertarungan demi menjadi generasi terbaik.

On a Side NoteMenurut penelitian dari Stanford University, anak-anak dari orang tua yang menyekolahkan anaknya di usia 6 tahun (bukan 5 tahun atau kurang) memiliki nilai yang jauh lebih baik saat ujian sekolah. Ditambahkan oleh Danish National Birth Cohort (DNBC) dalam risetnya terhadap 54 ribu orang tua — anak-anak yang sekolah sesuai umurnya, 73% lebih baik dalam menjaga konsentrasi dan lebih terhindar dari perilaku hiperaktif.

Bagaimana dengan Ibu-Ibu yang lain? Please share pengalamannya ya! 🙂

2 thoughts on “Keputusanku Untuk Tak Menyekolahkan Anak Terlalu Dini

  1. Aku juga sama. Setiap ketemu orang, pasti ditanya.. udah sekolah?
    Jawabku sambil senyum: belum 🙂
    Lho kenapa?
    Aku: nggak apa-apa. *males juga njelasin ditel*

    Sepertinya sekolah dari bayi udah sangat umum ya. Nanti jangan-jangan pas di jawab udah sekolah, ditanya lagi, “udah bisa ngapain aja?”

    Duh!

    Like

    1. Persis! Kujuga sering banget dapet pertanyaan kaya gini, malah sering banget ada yang bilang “wahhh anaknya udah pinter, disekolahin aja biar makin pinter”. Padahal dari statement tersebut malah makin membuktikan bahwa walaupun dirumah pun Ibu juga bisa ko membuat anaknya menjadi pintar 😊

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.